ENTIKONG, TEBEDU --MenaraRiau.com- Pembukaan Patroli Terkoordinasi (Patkor) Seri 2 tahun 2023 di Pos Gabma Tebedu Malaysia mulai dilaksanakan oleh prajurit Satgas Pamtas RI-MLY Yonarmed 16/TK yang dibuka oleh Leftenan Kolonel Ahmad Halim bin Hj Mohd Rosli Ketua Staf Markas 3 Briged yang dihadiri oleh Kasrem 121/Abw,Kolonel Inf Soelistyo Bawono dan Kasiopsrem 121/Abw, Kolonel Inf Fransisco, S.E, M.I.Kom. Minggu (5/11/2023)
Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-MLY Yonarmed 16/TK Mayor Arm Andreas Prabowo Putro, S.I.Pem., M.I.P., M.Han. menyampaikan kegiatan patroli terkoordinasi ini, selain mengetahui batas-batas wilayah, patroli patok batas negara, juga merupakan sarana untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan profesionalisme prajurit, sekaligus meningkatkan jalinan persahabatan antara satuan kedua negara.
Oleh karena itu interaksi antar prajurit dalam patroli terkoordinasi ini merupakan sarana yang efektif dalam mewujudkan sarana yang efektif dalam mewujudkan semangat kebersamaan maupun saling pengertian antar prajurit kedua negara.
"Dengan dilaksanakannya patroli terkoordinasi ini diharapkan dapat mencegah kerawanan, sekaligus menciptakan keamanan dan ketahanan kawasan perbatasan yang kita harapkan bersama," ujarnya.
Kegiatan ini juga dapat memberikan manfaat bagi masing-masing satuan dalam upaya melakukan pencegahan terhadap kegiatan ilegal seperti ilegal logging, ilegal entry, human trafficking dan utamanya Narkoba.
Aksi Ilegal memanfaatkan celah wilayah perbatasan kedua negara, serta berbagai dampak lainnya yang timbul dilakukan oknum masyarakat kedua negara, selain mendorong terciptanya suasana kondusif di sepanjang perbatasan darat RI-Malaysia.
"Oleh karena itu, saya tekankan kepada prajurit Satgas Yonarmed 16/TK yang bertugas di perbatasan, agar senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan prajurit TDM yang saat ini bertugas di perbatasan. Laksanakan tugas dengan dasar kehormatan, saya yakin apabila kalian dapat memenuhi semua itu, maka tujuan penugasan operasi dapat dicapai sesuai harapan kita semua," jelasnya.
Bagi Indonesia dan Malaysia, proses menentukan garis batas kedua negara telah lama dilakukan serta telah menghasilkan beberapa kesepakatan atau perjanjian diantara kedua negara serumpun tersebut.
Selain batas alam seperti gunung, hutan dan aliran sungai yang secara alamiah membatasi, juga telah dibangun batas buatan seperti patok dan didirikannya Pos Pamtas kedua negara termasuk diadakannya Pos Gabma yang berada di Indonesia maupun yang di Malaysia.
(Yonarmed 16/TK)