Mandau,MenaraRiau.com-Salah satu indikator penting keberhasilan pembangunan perekonomian daerah adalah pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto .
Kabupaten Bengkalis adalah salah satu kabupaten penghasil migas terbesar di Riau berdampak akan banyaknya perusahaan lain terkait lansung atau tidak yang dapat memunculkan masalah ketenaga kerjaan seperti hubungan industrial, masalah perburuhan serta urbanisasi ke Bengkalis , jika tidak tidak cepat kita sikapi akan menimbulkan masalah secara komplek , begitu papar M.Hal Azmi selaku Kabid Industrial Disnaker Kabupaten Bengkalis dalam rapat itu pada Jum'at ( 29/9/2023 ) di ruang auditorium Hotel Surya Duri .
Menurutnya banyaknya perusahaan migas yang melakukan kegiatan di daerah Bengkalis ini sudah pasti mempekerjakan tenaga kerja yang banyak dan berdampak kepada aspek sosial dan ekonmi yang signifikan , nah untuk itu diperlukan kebijakan , peraturan dan regulasi yang tepat .
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kab.Bengkalis bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ( 2019 - 2021 ) jumlah pekerja meningkat dari 255.151 orang naik menjadi 269.957 dan pada tahun 2022 turun 253.988 .
Dari data yang ada menunjukkan ada naik dan turunnya jumlah tenaga kerja berdampak pada ekonomi masyarakat secara menyeluruh , untuk itu kita setiap enam bulan sekali melakukan rapat koordinasi Tripartit yang melibatkan dari Bappeda , APINDO , SERIKAT BURUH ,dan lainnya untuk mendapatkan masukan- masukan yang baik dapat mendukung program pembangunan di Bengkalis ini baik secara ekonomi dan ketenaga kerjaan , yang mana kedepannya ekonomi masyarakat meningkat dan tingkat pengangguran semakin menurun , begitu ditegaskannya.
Di lain pihak Nano selaku Sekretaris APINDO Kab.Bengkalis mengharapkan ada kesenerjian antara semua pihak agar roda perekonomian kedepannya lebih baik , dan tentunya untuk mencapai hal itu harus ada regulasi yang baik , Investasi , dan jaminan keamanan .
( Apansari )